Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengutuk keras video guru pukul murid yang viral di media sosial. Menurut Retno, kekerasan tersebut adalah disebabkan hal yang terlalu remeh.
Akhbar Tempo melaporkan, Retno mengatakan guru tersebut memukul muridnya lantaran pelajar itu memanggil gurunya tanpa menyertakan kata yang sesuai di depan nama sang pengajar. Retno memberitahu wartawan di Jakarta pada Isnin.
Kerana mangsa dianggap ‘kurang ajar’ dengan sengaja memanggil nama si guru tanpa menggunakan kata ‘Pak’.
Video yang menampilkan guru memukul muridnya itu telah menjadi viral. Dalam video berdurasi 36 saat itu, seorang guru menghampiri muridnya dan memukulnya bertubi-tubi. Seorang guru lain dilihat hendak meleraikan mereka. Namun guru tersebut pula malah menjadi sasaran tinju guru yang memukul tersebut.
Setelah memukul guru itu, penyerang kembali memukul muridnya. Aksi itu dilakukan di depan murid-murid yang mengenakan seragam sekolah menengah pertama.
Retno mengatakan tindakan guru itu termasuk dalam kategori penganiayaan berat. Sebab, bukan sekadar ditampar, pelajar itu juga dihentak kepalanya ke dinding. Mangsa kini mengalami sakit di kepala dipercayai akibat dihentak ke dinding.
Selain bertindak sadis, menurut Retno, guru itu melakukan aksi kekerasannya di hadapan pelajar lain, bahkan sempat dilerai pelajar-pelajar yang lain. Namun sang guru malah makin meningkatkan aksi kekerasannya, sehingga terdapat kerusi yang dilempar olehnya. ucap Retno:
Guru semacam ini sangat membahayakan bagi keselamatan psikologi dan fizikal anak-anak kerana tak mampu mengawal emosi. Apa yang berlaku harus dinilai oleh pakar psikologi, apakah masih patut menjadi guru atau tidak.
Video tersebut boleh ditonton di bawah: